The Importance of Understanding Nutrition and 1000 HPK in Preventing Stunting in AUD

Authors

  • Melisa Agustin Universitas Pendidikan Indonesia, Indonesia
  • Raisha Chana Nurhaliza Universitas Pendidikan Indonesia, Indonesia
  • Sita Tahera Universitas Pendidikan Indonesia, Indonesia
  • Suci Utami Putri Universitas Pendidikan Indonesia, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.61166/interdisiplin.v1i2.6

Keywords:

stunting, nutrition and 1000 HPK, prevention, early childhood

Abstract

Among the various diseases and nutritional problems that young children are susceptible to, one of them is Stunting. The National Movement to accelerate nutritional improvements or more commonly known as the First 1000 Days of Life (HPK) Movement is a global movement as an effort to prevent malnutrition. The purpose of this article is to provide information and understanding about the need for prevention and early intervention. The research results show that the 1000 HPK Program implemented in Indonesia has played a very big role in reducing stunting, where the stunting rate in Indonesia was initially at 24.4% in 2021 and decreased to 21.6% in 2023 (Kemenkes. 2023 ). This research uses a qualitative method with a literature.

References

Adlini, M. N., Dinda, A. H., Yulinda, S., Chotimah, O., & Merliyana, S. J. (2022). Metode penelitian kualitatif studi pustaka. Edumaspul: Jurnal Pendidikan, 6(1), 974-980.

Abelia Khoerunnisa, Dea Amelia, & Hanifa Shofuroh. (2024). The Influence of APE on the Emotional Development of Early Childhood. ATTAQWA: Jurnal Pendidikan Islam Dan Anak Usia Dini, 3(1), 36–45. https://doi.org/10.58355/attaqwa.v3i1.74

Aritonang, E. A., Margawati, A., & Dieny, F. F. (2020). Analisis Pengeluaran Pangan, Ketahanan Pangan Dan Asupan Zat Gizi Anak Bawah Dua Tahun (Baduta) Sebagai Faktor Risiko Stunting. Journal of Nutrition College, 9(1),71–80.https://doi.org/10.14710/jnc.v9i1.26584

Arlius, A., Sudargo, T., & Subejo, S. (2017). Hubungan ketahanan pangan keluarga dengan status gizi balita (studi di desa palasari dan puskesmas kecamatan legok, kabupaten tangerang). Jurnal Ketahanan Nasional, 23(3), 359-375.

BKKBN. (2021). Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) di Kampung Keluarga Berkualitas . Jakarta: BKKBN.

Bkkbn.2022. Modul Edukasi dan Aksi Remaja untuk Gizi dan Pencegahan Anemia.

Dalam Pengasuhan Dan Tumbuh Kembang Anak Usia 0-6 Tahun.Jurnal Kependudukan Indonesia,11 (2), 133. https://doi.org/10.14203/jki.v11i2.192

Dewi M, Aminah M., 2016, Pengaruh edukasi gizi terhadap feeding practice ibu Balita stunting usia 6-24 bulan. Indonesian Journal of Human Nutrition.

Difly Praise Malelak, & Marisa Aulia Gea. (2023). The Role of the Family in Character Education for Early Age Children 0-8 Years. Elementaria: Journal of Educational Research, 1(2), 89–98. https://doi.org/10.61166/elm.v1i2.39

Esha, D., Mubin, A., & Hakim, F. (2023). Mengenal Lebih Dalam Ciri–ciri Stunting, Cara Pencegahannya, dan Perilaku Hidup Sehat dan Bersih. Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia, 2(6), 24-31.

Fathonah Nasrullah. (2023). Educational Policy In The School Operational Assistance Program To Improve The Quality Of Education. Amandemen: Journal of Learning, Teaching and Educational Studies, 1(2), 72–84. https://doi.org/10.61166/amd.v1i2.34

Germas, (2018). Lampung: Ayo Cegah Stanting!. Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Bandar Lampung.

Holmes, Rebecca. (2015). Peran Perlindungan Sosial dalam Menangani Masalah Kerawanan Pangan dan Gizi-Kurang di Indonesia: Sebuah Pendekatan Gender. Jakarta: The SMERU Institute. Retrived from https://www.smeru.or.id/sites/default/files/publication/socialprotectionodi_ind.pdf

Islamiyah, I., Awad, F. B., & Anhusadar, L. (2020). Outcome Program Bina Keluarga Balita (Bkb): Konseling Orang Tua Dalam Tumbuh Kembang Anak Usia Dini. Zawiyah: Jurnal Pemikiran Islam, 6 (1), 38. https://doi.org/10.31332/zjpi.v6i1.1797

Kemenkes. (2018). Buletin Stunting. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 301(5), 1163–1178

Kemenkes. 2022. Prevalensi Stunting di Indonesia Turun ke 21,6%. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20230125/3142280/prevalensi-stunting-di-indonesia-turun-ke-216-dari-244/

Kementerian Kesehatan RI. 2013. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2013 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan bagi Bangsa Indonesia.Jakarta_2021,Buku Saku Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI)

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2016). Situasi Balita Pendek. ACM SIGAPL APL Quote Quad, 29(2), 63–76. https://doi.org/10.1145/379277.312726

Kementerian Kesehatan RI. (2018). Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 1–100. https://doi.org/1 Desember 2013

Laksono, B. A., Supriyono, & Wahyuni, S. (2019). Tinjauan Literasi Finansial dan Digital pada Tingkat Ketahanan Keluarga Pekerja Migran Indonesia. Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial, 18(2), 123–134

Lestari, W., Margawati, A., & Rahfiludin, M. Z. (2014). Faktor risiko stunting pada anak umur 6-24 bulan di kecamatan Penanggalan kota Subulussalam provinsi Aceh. Jurnal Gizi Indonesia: The Indonesian Journal of Nutrition, 3(1), 37–45. https://doi.org/10.14710/jgi.3.1.126-134

Losong NHF, Adriani M. Perbedaan kadar hemoglobin , asupan zat besi , dan zinc pada balita stunting dan non stunting. Amerta Nutr. 2017;1(2):117–223.

Menteri Kesehatan RI. (2016). Pemenkes. Permenkes No. 39 Tahun 2016, 3(1). https://doi.org/https://doi.org/10.3929/ethz-b-000238666

M. Arifin Sitorus. (2024). Pendekatan Peran Orang Tua Di Satuan Pendidikan Anak Usia Dini. Demagogi: Journal of Social Sciences, Economics and Education, 2(1), 12–21. https://doi.org/10.61166/demagogi.v2i1.10

Nadhiroh, Siti Rahayu; Ni’mah, K. (2010). Faktor yang berhubungan dengan kejadian. Media Gizi Indonesia, 1, 13–19.

Oktriyanto, N. (2017). Partisipasi Keluarga Anggota Bina Keluarga Balita (Bkb)

Olsa, E. D., Sulastri, D., & Anas, E. (2017). Hubungan Sikap dan Pengetahuan Ibu Terhadap Kejadian stunting pada Anak Baru Masuk Sekolah Dasar di Kecamanatan Nanggalo. Jurnal Kesehatan Andalas, 6(3), 523–529.

Paudel, R., Pradhan, B., Wagle, R. R., Pahari, D. P., & Onta, S. R. (2012). Risk factors for stunting among children: A community based case control study in Nepal. Kathmandu University Medical Journal, 10(39), 18–24. https://doi.org/10.3126/kumj.v10i3.8012

Rahayu, R, M., Pamungkasari, E. P., & Wekadigawan, CSP. (2018). The Biopsychosocial Determinants of Stunting and Wasting in Children Aged 12-48 Months. Journal of Maternal and Child Health, 3(2): 105-118. https://doi.org/10.26911/thejmch.2018.03 .02.03

Renyoet, B. S. (2013). Hubungan pola asuh dengan kejadian stunting anak usia 6-23 bulan di wilayah pesisir kecamatan tallo kota makassar (Doctoral dissertation, Universitas Hassanuddin).

Silvi Andriani, Firmansyah, & Masyhuri. (2023). Improving Early Childhood Cognition Through the Traditional Congklak Game at PAUD Miftahussalam Probolinggo. Beginner: Journal of Teaching and Education Management, 1(2), 65–73. https://doi.org/10.61166/bgn.v1i2.38

Siswati, T. (2018). Stunting.

Sulistianingsih, A., & Madi Yanti, D. A. (2016). Kurangnya asupan makan sebagai penyebab kejadian balita pendek (stunting). Jurnal Dunia Kesehatan, 5(1), 77123.

UNICEF. (2013). Improving Child Nutrition : The Achievable Imperative for Global Progress.

World Health Organization. WHA global nutrition targets 6. 2025: Stunting policy brief. Geneva: WHO; 2014

Yanti, N. D., Betriana, F., & Kartika, I. R. (2020). Faktor Penyebab Stunting Pada Anak: Tinjauan Literatur. Real In Nursing Journal, 3(1), 1-10. http://dx.doi.org/10.32883/rnj.v3i1.447

Downloads

Published

2024-03-27

How to Cite

Melisa Agustin, Raisha Chana Nurhaliza, Sita Tahera, & Suci Utami Putri. (2024). The Importance of Understanding Nutrition and 1000 HPK in Preventing Stunting in AUD. INTERDISIPLIN: Journal of Qualitative and Quantitative Research, 1(2), 63–73. https://doi.org/10.61166/interdisiplin.v1i2.6

Issue

Section

Articles